• Maqam dan Keadaan yang harus dilalui Para Sufi.

  • Kisah Hikayat Ulama Sufi.

  • Kisah Hikayat Para Wali Qutub sepanjang Masa

  • Kisah dan Cerita Lucu Sang Abu Nawas.

New Post

Rss

Senin, 03 Mei 2010
no image

Kisah Darwis dan Putri Raja

DARWIS DAN PUTRI RAJA

Konon, ada seorang putri raja yang keelokannya bagaikan
rembulan; semua orang mengaguminya.

Pada suatu hari, seorang darwis yang sedang akan memasukkan
makanan ke mulutnya, melihat putri tersebut. Makanan itu
jatuh ke tanah, sebab ia begitu terpesona sehingga tidak
bisa menggenggam semestinya.

Ketika darwis itu berlalu, Sang Putri tersenyum kepadanya.
Tindakan putri itu sungguh-sungguh menyebabkannya sawan,
makanannya di tanah, pikirannya lenyap separo. Dalam keadaan
mabuk kepayang semacam itu, ia tidak berbuat apapun selama
tujuh tahun. Darwis tersebut selama itu tidur di jalan,
tempat anjing-anjing tidur.

Ia menjadi gangguan bagi Sang Putri, dan para pengawalnya
memutuskan akan membunuh lelaki itu.

Tetapi Sang Putri memanggilnya, katanya, "Tak mungkin kita
berdua hidup bersama. Dan budak-budakku akan membunuhmu;
oleh karena itu menghilanglah saja,"

Lelaki yang merana itu menjawab, "Sejak kulihat Tuan, hidup
ini tak ada artinya. Mereka akan membunuhku tanpa alasan.
Namun, jawablah pertanyaanku yang satu ini, karena Tuanlah
yang akan menjadi penyebab kematianku. Mengapa pula dulu
Tuan tersenyum padaku?"

"Tolol!" kata Sang Putri. "Ketika kulihat betapa tololnya
kau waktu itu, aku tersenyum kasihan, bukan karena apa-apa."

Dan Putri pun pergi meninggalkannya.

Catatan

Dalam Parlemen Burung, Attar membicarakan kesalahpahaman
emosi subyektif yang menyebabkan orang percaya bahwa
pengalaman tertentu ("senyum Sang Putri") meruapakan hadiah
istimewa ("kekaguman"), padahal sebenarnya merupakan hal
yang sebaliknya ("kasihan").

Banyak orang yang salah menafsirkan, sebab karya semacam ini
memiliki konvensinya sendiri. Salah tafsir itu beranggapan
bahwa karangan klasik Sufi adalah cara lain dari
penggambaran teknis tentang keadaan kejiwaan.

------------------------------------------------------------
K I S A H - K I S A H S U F I
Kumpulan kisah nasehat para guru sufi
selama seribu tahun yang lampau
oleh Idries Shah (terjemahan: Sapardi Djoko Damono)
Penerbit: Pustaka Firdaus, 1984
no image

Kisah Kereta

KERETA

Ada tiga macam ilmu dalam telaah kemanusiaan. Yang pertama
adalah Ilmu tentang pengetahuan biasa; yang kedua adalah
Ilmu tentang keadaan batin yang luar biasa, yang biasanya
disebut puncak kenikmatan. Yang ketiga, yang penting, adalah
Ilmu tentang Kenyataan yang Benar; yang ketiga ini berada di
antara kedua Ilmu yang disebut sebelumnya.

Hanya pengetahuan batin yang nyata bisa menghasilkan Ilmu
Kenyataan yang Benar. Ilmu yang kedua lagi hanyalah berupa
cermin--dalam bentuknya masing-masing dari yang ketiga. Yang
kedua itu boleh dikatakan tak ada gunanya tanpa yang ketiga.

Bayangkan seorang kusir. Ia duduk di kereta, ditarik kuda,
dipimpin dirinya sendiri. Kecerdasan adalah "kendaraan" itu,
suatu bentuk luar yang di dalamnya kita menyatakan di mana
diri kita berada dan apa yang harus kita kerjakan. Kendaraan
menyebabkan orang dan kuda bisa melakukan tugasnya. Itulah
yang kita sebut tashkil, ujud luar atau perumusan.

Kuda, atau tenaga penggerak, adalah energi yang disebut
"Suatu keadaaan perasaan" atau kekuatan lain. Itu diperlukan
untuk menggerakkan kereta. Orang, dalam gambaran kita itu,
adalah yang melihat dan memahami, dengan cara yang lebih
unggul dari yang lain, maksud dan kemungkinan keadaan, dan
yang memungkinkan kereta itu bergerak maju menuju tujuannya.

Salah satu di antara ketiganya itu, sendiri-sendiri, tentu
saja bisa melakukan sesuatu. Namun, peran gabungan, yang
kita sebut gerak kereta, tidak akan terwujud apabila
ketiganya tidak dihubungkan dengan Cara yang Benar.

Hanya "manusia," Diri yang nyata mengetahui hubungan ketiga
unsur itu, dan kebutuhannya satu sama lain.

Di kalangan Sufi, Karya Agung adalah pengetahuan
menggabungkan ketiga unsur tersebut. Terlalu banyak orang,
kuda yang tak sesuai, kereta yang terlalu berat atau terlalu
ringan --hasilnya tidak akan memadai.

Catatan

Nukilan ini tercatat dalam sebuah buku catatan darwis dalam
Bahasa Persia, dan berbagai bentuk kisah itu terdapat dalam
mazhab-mazhab Sufi yang tersebar mulai Damaskus sampai
Delhi.

------------------------------------------------------------
K I S A H - K I S A H S U F I
Kumpulan kisah nasehat para guru sufi
selama seribu tahun yang lampau
oleh Idries Shah (terjemahan: Sapardi Djoko Damono)
Penerbit: Pustaka Firdaus, 1984
Copyright © Sufi ~ Artikel Ilmu Tasawuf dan Sufisme All Right Reserved
Hosted by Satelit.Net Support Satelit.Net