• Maqam dan Keadaan yang harus dilalui Para Sufi.

  • Kisah Hikayat Ulama Sufi.

  • Kisah Hikayat Para Wali Qutub sepanjang Masa

  • Kisah dan Cerita Lucu Sang Abu Nawas.

New Post

Rss

Senin, 03 Mei 2010
no image

Kisah Jalan Gunung

JALAN GUNUNG

Pada suatu hari, seorang yang cerdas, ahli pengetahuan yang
pikirannya terlatih, datang ke sebuah desa. Sebagai latihan
dan telaah ilmunya, ia ingin membandingkan pandangan yang
berbeda-beda yang mungkin ada dalam desa itu.

Ia mendatangi sebuah warung dan menanyakan tentang seorang
yang paling jujur dan seorang yang paling bohong di desa
itu. Orang-orang di warung itu sepakat bahwa orang yang
bernama Kazzab adalah pembohong terbesar; dan Rastgu yang
paling jujur. Ahli pengetahuan itupun mendatangi kedua orang
tersebut bergantian, mengajukan pertanyaan sederhana yang
sama kepada keduanya, "jalan manakah yang terbaik menuju ke
desa tetangga?"

Rastgu yang jujur itu berkata, "Jalan gunung."

Kazzab Si Pembohong juga berkata, "Jalan gunung."

Tentu saja jawaban itu membingungkan Sang Pengembara cerdas
tersebut .

Demikianlah, iapun bertanya kepada orang-orang lain,
penduduk desa biasa.

Ada yang mengatakan, "Lewat sungai;" yang lain mengusulkan,
"Lewat padang saja"

Dan ada yang juga mengatakan, "Jalan gunung."

Akhirnya diputuskannya mengambil jalan gunung. Tetapi dalam
kaitannya dengan tujuan semula tadi, masalah tentang orang
bohong dan orang jujur di desa itu mengganggu batinnya.

Ketika ia mencapai desa berikutnya, ia ceritakan kisahnya di
sebuah rumah penginapan; di akhir kisah dikatakannya. "Saya
jelas telah membuat kekeliruan logika yang mendasar dengan
menanyakan kepada orang-orang yang tidak tepat perihal Si
Jujur dan Si Bohong. Nyatanya saya telah sampai disini tanpa
kesulitan apapun, lewat jalan gunung."

Seorang bijaksana yang kebetulan berada di situ berkata,
"Harus diakui bahwa para ahli logika cenderung tak terbuka
matanya, karenanya suka minta orang lain membantunya. Tetapi
masalah yang menyangkut hal ini justru sebaliknya.
Kenyataannya adalah sebagai berikut: Sungai sebenarnya
merupakan jalan termudah, oleh karenanya Si Pembohong
menunjukkan jalan gunung. Tetapi orang yang jujur itu tidak
hanya jujur; ia mengetahui bahwa Anda punya keledai dan itu
memudahkan perjalanan Anda. Si Pembohong kebetulan tidak
mengetahui bahwa Anda tak punya perahu: seandainya ia tahu
hal itu, pasti diusulkannya jalan sungai."

Catatan

"Orang-orang menganggap kemampuan dan berkah para Sufi sulit
dipercaya. Tetapi orang-orang semacam itu adalah yang tidak
memiliki pengetahuan tentang kepercayaan yang sebenarnya.
Mereka mempercayai segala hal yang tidak benar, karena
kebiasaan atau karena diberi tahu oleh penguasa.

Kepercayaan yang sebenarnya merupakan sesuatu yang berbeda.
Mereka yang mampu memiliki keperccayaan yang sebenarnya
adalah yang pernah mengalami sesuatu. Jika mereka sudah
pernah mengalami kemampuan dan berkah, yang sekedar
diceritakan tidak ada harganya bagi mereka."

Kata-kata tersebut, menurut Sayed Syah (Qadiri, meninggal
tahun 1854) kadang-kadang mengawali kisah "Jalan Gunung"
ini.

------------------------------------------------------------
K I S A H - K I S A H S U F I
Kumpulan kisah nasehat para guru sufi
selama seribu tahun yang lampau
oleh Idries Shah (terjemahan: Sapardi Djoko Damono)
Penerbit: Pustaka Firdaus, 1984
no image

Kisah Ketika Maut Datang di Baghdad

KETIKA MAUT DATANG KE BAGDAD

Pada suatu hari, pengikut seorang Sufi di Bagdad sedang
duduk di sudut sebuah warung ketika didengarnya dua mahkluk
sedang bercakap-cakap. Berdasarkan apa yang dipercakapkan
itu, pengikut Sufi tersebut mengetahui bahwa salah satu
diantara yang sedang berbicara itu adalah Malaikat Maut.

"Saya bertugas menemui sejumlah orang di kota ini selama
tiga minggu mendatang." kata Malaikat itu kepada temannya
bicara.

Karena takut, pengikut Sufi itu menyembunyikan diri sampai
yang berbicara itu berlalu. Kemudian, setelah memeras otak
bagaimana caranya menghindarkan diri dari maut, ia
memutuskan bahwa apabila ia menjauhkan diri dari Bagdad,
tentunya Maut tak akan bisa mencapainya. Berdasarkan alasan
itu, iapun segera menyewa kuda yang tercepat, dan memacunya
siang malam menuju Samarkand.

Sementara itu Malaikat Maut menemui guru Sufi; mereka berdua
membicarakan beberapa orang. "Dan di mana gerangan
pengikutmu Si Anu?" tanya Maut.

"Tentunya ia ada di kota, sedang merenungkan sesuatu,
mungkin di sebuah warung minum," jawab Sang Guru.

"Aneh," kata Sang Malaikat. "Ia terdapat dalam daftarku. Ya,
betul, ini dia; dan aku harus menjemputnya dalam waktu empat
minggu ini di Samarkand, ya, Samarkand."

Catatan

Versi kisah ini diambil dari Hikayat -i- Naqshia 'Kisah
Nasib.'

Pencipta kisah ini, kisah yang sangat digemari di Timur
Tengah, adalah Sufi Agung Fudail bin Ayad, bekas perampok
yang meninggal pada awal abad kesembilan.

Menurut cerita Sufi, yang dikukuhkan oleh bahan-bahan
sejarah, Harun Al-Rasyid Kalifah Bagdad mencoba memusatkan
segala pengetahuan di istana dalam pengayomannya, tetapi tak
ada seorangpun yang menghendaki Raja Segala Raja itu meminta
bantuan dalam menjalankan tugasnya.

Ahli sejarah Sufi menceritakan bagaimana Harun dan Perdana
Menterinya mengunjungi Mekah untuk bertemu dengan Fudail,
yang mengatakan, "Sang Penguasa Kaum Setia: Tampaknya wajah
Baginda yang cemerlang itu akan jatuh ke api neraka!"

Harun bertanya kepada Sang Bijak, "Pernahkah kau mengenal
orang lebih mampu mengambil jarak daripada kau sendiri?"

Fudail menjawab, "Pernah: Baginda lebih mampu mengambil
jarak dari lingkungan dunia biasa ini; tetapi baginda telah
mampu mengambil jarak yang lebih besar yakni dari
keabadian!"

Fudail mengatakan kepada Kalifah bahwa kekuasaan atas diri
sendiri lebih berharga daripada kekuasaan selama seribu
tahun atas orang-orang lain.

------------------------------------------------------------
K I S A H - K I S A H S U F I
Kumpulan kisah nasehat para guru sufi
selama seribu tahun yang lampau
oleh Idries Shah (terjemahan: Sapardi Djoko Damono)
Penerbit: Pustaka Firdaus, 1984
Copyright © Sufi ~ Artikel Ilmu Tasawuf dan Sufisme All Right Reserved
Hosted by Satelit.Net Support Satelit.Net