• Maqam dan Keadaan yang harus dilalui Para Sufi.

  • Kisah Hikayat Ulama Sufi.

  • Kisah Hikayat Para Wali Qutub sepanjang Masa

  • Kisah dan Cerita Lucu Sang Abu Nawas.

New Post

Rss

Minggu, 02 Mei 2010
no image

Kisah Peti Kuno Nuri Bey

PETI KUNO NURI BEY

Nuri Bey adalah seorang Albania yang suka tepekur dan
disegani, yang beristrikan wanita jauh lebih muda dari
dirinya.

Suatu malam, ketika ia pulang lebih awal dan biasanya
seorang pelayan yang setia menghadapnya dan berkata,

"Istri Tuan berkelakuan mencurigakan.

Ia berada di kamarnya dengan sebuah peti besar, cukup besar
untuk menyimpan orang; peti itu dulu milik kakek Tuan.

Mestinya peti itu hanya berisi beberapa sulaman kuno.

Hamba yakin, kini didalamnya terdapat lebih dari sekedar
sulaman.

Dan hamba, yang sejak dulu menjaganya, kini tidak
diperbolehkan membukanya."

Nuri pergi kekamar istrinya, dan mendapatkannya duduk murung
disamping peti kayu besar itu.

"Boleh aku melihat isi kotak itu?" tanya suaminya

"Karena kecurigaan pelayan, atau karena Tuan tidak lagi
mempercayai saya?"

"Bukankah lebih mudah membukanya saja, tanpa harus
memasalahkan kaitan maksudnya?"

"Tidak bisa."

"Apa terkunci?"

"Ya"

"Di mana kuncinya?"

Istrinya menunjukkan kunci itu, "Pecat pelayan itu, nanti
saya berikan kunci itu kepada Tuan."

Pelayan itu dipecat. Wanita itu menyerahkan kunci dan iapun
berlalu, tentu dengan pikiran kacau.

Nuri Bey berpikir lama. Kemudian dipanggilnya empat orang
tukang kebunnya. Malam itu mereka bersama-sama mengangkat
peti itu jauh ke ujung kebun, lalu menguburnya.

Masalah itu tidak pernah disebut-sebut lagi.

Catatan

Kisah yang menggelitik ini, yang berulang kali dikatakan
memiliki arti dalam di samping nasehatnya yang jelas,
merupakan sebagian dari naskah para darwis pengembara, yang
pengayom sucinya adalah Yusuf dari Andalusia pada abad
ketiga belas.

Di Turki, jumlah mereka itu sangat banyak. Kisah ini, dalam
versi yang lebih dikembangkan, menyusup ke Bahasa Inggris
melalui karya H.G. Dwight, Stambul Nights 'Malam-malam
Istambul,' diterbitkan di Amerika Serikat tahun 1916 dan
1922.

------------------------------------------------------------
K I S A H - K I S A H S U F I
Kumpulan kisah nasehat para guru sufi
selama seribu tahun yang lampau
oleh Idries Shah (terjemahan: Sapardi Djoko Damono)
Penerbit: Pustaka Firdaus, 1984
no image

Kisah Penyusunan Sejarah

PENYUSUNAN SEJARAH

Konon, ada sebuah kota yang terdiri dari dua jalan yang
sejajar. Seorang darwis berjalan lewat salah satu jalan itu,
dan ketika ia mencapai jalan yang satu lagi, orang-orang
melihat matanya berlinang air mata. "Ada yang meninggal di
jalan sebelah itu!" teriak seseorang. Anak-anak yang di
sekitar itupun segera mendengar teriakan tersebut.

Yang sebenarnya terjadi adalah bahwa darwis itu telah
mengupas bawang.

Dalam sekejap teriakan itu telah mencapai jalan pertama; dan
orang-orang dewasa di kedua jalan itu begitu sedih dan
khawatir (sebab masyarakat di kedua jalan itu masih saling
berebut) sehingga mereka takut mengusut sebab-musabah
kehebohan itu sampai tuntas.

Seorang bijaksana berusaha bernalar dengan orang-orang di
kedua jalan tersebut, menanyakan mengapa mereka tidak
mengusut sebab-musababnya. Dalam keadaan begitu bingung
untuk memahami yang dikatakannya sendiri, beberapa orang
berucap, "Yang kami tahu, ada wabah di jalan sana."

Kabar burung ini pun menyebar bagai kobaran api sehingga
orang-orang di jalan ini beranggapan orang-orang di jalan
yang lain tertimpa bencana; demikian pula sebaliknya.

Ketika ketenangan kembali terasa, masing-masing masyarakat
memutuskan untuk pindah saja demi keselamatan. Demikianlah,
akhirnya kedua jalan di kota itu sama sekali ditinggalkan
penghuninya.

Kini, beberapa abad kemudian, kota itu masih ditinggalkan;
tidak berapa jauh darinya terdapat dua buah desa.
Masing-masing desa mempunyai kisahnya sendiri tentang
bagaimana mula-mula rakyatnya mengadakan perpindahan dari
sebuah kota yang tertimpa bencana, beruntung bisa melarikan
diri dari malapetaka tak dikenal, pada masa yang jauh
lampau.

Catatan

Dalam ajaran kejiwaannya, para Sufi menyatakan bahwa
penyampaian pengetahuan secara biasa mudah menyebabkan
kekeliruan karena adanya penambahan atau pengurangan dan
ingatan yang salah; karenanya pengetahuan semacam itu tidak
bisa dipergunakan sebagai pengganti persepsi langsung atas
kenyataan.

Kisah yang menggambarkan subyektivitas otak manusia ini
dikutip dari buku pelajaran Asrar-i-Khilwatia 'Rahasia Para
Pertapa,' karangan Syeh Qalandar Syah, anggota Kaum
Suhrawardi, yang meninggal tahun 1832. Makamnya di Lahore,
Pakistan.

------------------------------------------------------------
K I S A H - K I S A H S U F I
Kumpulan kisah nasehat para guru sufi
selama seribu tahun yang lampau
oleh Idries Shah (terjemahan: Sapardi Djoko Damono)
Penerbit: Pustaka Firdaus, 1984
Copyright © Sufi ~ Artikel Ilmu Tasawuf dan Sufisme All Right Reserved
Hosted by Satelit.Net Support Satelit.Net