PERBANDINGAN HASIL BELAJAR PANGKAT RASIONAL ANTARA SISWA YANG MENDAPAT PETA KONSEP DAN UMPAN BALIK DENGAN YANG MENDAPAT PETA KONSEP TANPA UMPAN BALIK
PERBANDINGAN HASIL BELAJAR PANGKAT RASIONAL ANTARA SISWA YANG MENDAPAT PETA KONSEP DAN UMPAN BALIK DENGAN YANG MENDAPAT PETA KONSEP TANPA UMPAN BALIK
( STUDI PADA SISWA KELAS I MAN GODEAN T.A. 2003-2004 )
Oleh Team www.seowaps,com
`BAB I
PENDAHULUAN
A. `Latar Belakang Masalah
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dianggap membosankan oleh siswa mulai dari SD, SMP, SMU bahkan sampai pada perguruan tinggi. Matematika adalah pengetahuan dasar yang sangat penting untuk menguasai sains dan teknologi yang diperlukan pada era globalisasi saat ini, akan tetapi banyak siswa yang anti dengan Matematika. Kenyataan yang terjadi, dalam kehidupan sehari-hari tidak ada orang yang terlepas dari hubungannya dengan Matematika.
Bagi dunia keilmuan, Matematika berperan sebagai bahasa simbolik yang memungkinkan terwujudnya komunikasi yang cermat dan tepat. Matematika bukan saja menyampaikan informasi secara jelas dan tepat, tetapi juga singkat. Suatu rumus jika ditulis dengan bahasa verbal memerlukan kalimat yang sangat banyak, sehingga peluang untuk terjadinya salah informasi dan salah interpretasi juga semakin besar, dalam bahasa matematika cukup ditulis dengan model yang sederhana sekali.[1]
Melihat peran Matematika yang sangat penting, maka perlu adanya perlakuan khusus agar Matematika tidak lagi menjadi pelajaran yang menakutkan, tetapi sebaliknya belajar matematika adalah suatu hal yang menyenangkan. Ini semua adalah tantangan bagi para pendidik untuk memberikan sumbangan pemikiran agar hasil belajar matematika siswa dapat ditingkatkan.
Dalam proses belajar mengajar, pendidik harus mengarah pada keaktifan belajar siswa, dengan cara memilih metode pengajaran yang sesuai agar siswa lebih berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Dengan demikian pendidik harus kreatif dalam menciptakan suasana belajar agar pelajaran lebih mudah dipahami, dan terstruktur, misalnya metode peta konsep, metode umpan balik dan lain sebagainya.
Penggunaan metode mengajar yang tepat sangat mempengaruhi atau menunjang keberhasilan proses belajar mengajar. Keberhasilan proses belajar mengajar akan tercapai apabila antara komponen utama dalam proses belajar mengajar saling mendukung. Komponen tersebut terdiri dari bahan pelajaran, siswa, guru, metode pengajaran serta lingkungan belajar.
Siswa dan aktivitasnya merupakan subyek sekaligus sebagai obyek dalam proses belajar mengajar, sedangkan guru bisa dikatakan sebagai sutradara sekaligus pelaku. Dengan demikian peran seorang guru sangatlah penting dalam keberhasilan belajar siswa. Cara dan metode yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan pelajaran sedikit banyak akan mempengaruhi hasil belajar siswa.
Secara umum keberhasilan proses belajar mengajar dapat dilihat dari efisiensi, keefektifan, relevansi dan produktivitas proses belajar mengajar dalam mencapai tujuan-tujuan pengajaran. Efisiensi berkenaan dengan usaha yang relatif kecil dengan hasil yang optimal. Keefektifan berkenaan dengan jalan, upaya, teknik dan strategi yang digunakan dalam mencapai tujuan secara cepat dan tepat. Relevansi berkenaan dengan kesesuaian antara apa yang dilaksanakan dengan apa yang seharusnya dilaksanakan. Produktivitas berkenaan dengan pencapaian hasil baik secara kualitatif maupun kuantitatif.[2]
Fenomena yang terjadi saat ini adalah banyak siswa yang tidak bisa mengerjakan soal-soal Matematika disebabkan karena tidak mengerti dan memahami konsep yang berlaku dalam materi tersebut, juga karena kurangnya latihan-latihan soal yang diberikan oleh guru. Oleh sebab itu perlu diciptakan suasana belajar yang melibatkan siswa untuk lebih aktif dalam proses belajar dan tidak menjadikan konsep yang dipelajari merupakan konsep yang terlepas satu sama lainnya, serta guru harus lebih banyak memberikan umpan balik kepada siswa.
Dilihat dari peran guru yang sangat penting dalam mengantarkan siswa untuk mencapai hasil belajar yang optimal, maka guru tidak hanya cukup menguasai materi yang diajarkan tetapi guru juga harus mampu memilih dan menggunakan metode pengajaran yang efektif dalam menyampaikan pelajaran, sehingga siswa mudah menerima dan memahami konsep-konsep yang diajarkan.
Berdasarkan latar belakang diatas maka akan diteliti hasil belajar pangkat rasional antara siswa yang mendapat peta konsep dan umpan balik dengan yang mendapat peta konsep tanpa umpan balik.
B. Batasan Masalah
Untuk lebih mengefektifkan hasil dari penelitian maka perlu adanya pembatasan masalah. Masalah yang akan diangkat dalam penelitian ini, dibatasi pada perbandingan hasil belajar Matematika materi pangkat rasional antara metode peta konsep dan umpan balik dengan metode peta konsep tanpa umpan balik..
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah yang ada, maka penulis dapat merumuskan masalah yang timbul yaitu : Apakah hasil belajar pangkat rasional antara siswa yang mendapat peta konsep dengan metode umpan balik lebih tinggi daripada siswa yang mendapat peta konsep tanpa metode umpan balik?.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan hasil belajar pangkat rasional antara siswa yang mendapat peta konsep dan metode umpan balik dengan siswa yang mendapat peta konsep tanpa umpan balik.
E. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat bagi guru maupun siswa dalam mengoptimalkan hasil belajar serta proses belajar mengajar Matematika secara terperinci. Manfaat penelitian ini adalah :
1. Menjadi bahan masukan bagi guru mata pelajaran Matematika dalam memilih dan menggunakan metode mengajar yang tepat.
2. Menjadi bahan masukan bagi siswa untuk meningkatkan prestasi belajar Matematika dengan cara menumbuhkan kreatifitas dalam proses pembelajaran Matematika.
3. Dengan adanya variasi dalam pengajaran Matematika, siswa dapat lebih mencintai Matematika.
Selengkapnya Silahkan >>>DOWNLOAD