Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam dalam Film Kiamat Sudah Dekat (Kajian Materi dan Metode)
Oleh Team www.seowaps.com
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Materi dan metode merupakan bagian dari operasional pendidikan yang memegang peranan penting guna tercapainya tujuan pendidikan. Berbagai pihak yang terkait dengan pendidikan terutama guru, selalu dituntut untuk menguasai dan memahami materi atau bahan pelajaran yang akan disampaikan kepada peserta didik. Selain itu, guru hendaknya menguasai berbagai metode pengajaran yang variatif dalam penyampaian materi pelajaran sehingga para peserta didik dengan mudah dapat menerima, mencerna, mengolah dan memahami isi dan substansi dari materi tersebut.
Sampai saat ini, para pemikir pendidikan masih merumuskan materi-materi Pendidikan Agama Islam yang dianggap mampu mentransformasikan nilai-nilai ajaran Islam yang berasal dari sumbernya, yaitu Al-Qur’an dan Sunnah.
Hal ini terkait dengan salah satu fungsi pendidikan yaitu menumbuh kembangkan nilai-nilai insaniah dan ilahiah pada subyek didik dan satuan sosial masyarakat.[1] Nilai-nilai insaniah merupakan nilai-nilai yang tumbuh atas kesepakatan manusia. Sedangkan nilai-nilai ilahiah merupakan nilai-nilai yang dititahkan Tuhan melalui para rasul seperti taqwa, iman, adil dan sebagainya.
Nilai adalah kadar, banyak sedikit isi, kualitas.[2] Nilai adalah hal-hal atau sifat-sifat yang bermanfaat atau penting untuk kemanusiaan.
Nilai merupakan sesuatu yang dianggap berharga dan menjadi tujuan yang hendak dicapai.[3] Nilai secara praktis merupakan sesuatu yang dianggap bermanfaat dan berharga dalam kehidupan sehari-hari. Dalam bidang pendidikan, nilai memiliki arti membentuk yaitu nilai usaha pendidik yang dapat meningkatkan kemampuan, prestasi dan pembentukan watak (character building) peserta didik.
Agar nilai-nilai yang terdapat dalam ajaran Islam dan termaktub dalam materi tersebut dapat diinternalisasikan kepada peserta didik, maka dibutuhkan suatu metode pengajaran yang efektif dan efisien. Metode pengajaran Pendidikan Agama Islam yang masih dilakukan cenderung konvensional-tradisional serta monoton. Hal ini akan sangat berpengaruh terhadap tingkat pemahaman peserta didik terhadap materi yang disampaikan karena sejauh apapun materi dapat dikuasai guru tanpa disampaikan dengan metode yang jitu akan berakibat pada hasil belajar yang kurang maksimal.
Dengan adanya permasalahan tentang materi dan metode, masih perlu kiranya pengkajian dan pengembangan keduanya (materi dan metode), agar memperoleh hasil pendidikan yang sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai. Salah satu cara yang dapat ditempuh dengan mengkaji dari media komunikasi yang efektif dan kondusif serta dapat diterima dengan mudah oleh khalayak masyarakat, yaitu film. Harus diakui bahwa film menduduki posisi strategis yang secara disadari atau tidak, dapat mempengaruhi jiwa seseorang terutama dikalangan anak-anak dan remaja. Sangat dimungkinkan ekses yang dihasilkan dari tontonan film tidak hanya berhenti di situ saja, namun akan terus terbawa dan bukan hanya menghasilkan fantasi bahkan dapat menjadi sugesti dari film tersebut.
Adapun dalam penelitian ini akan dikaji materi dan metode dari film Kiamat Sudah Dekat (KSD) yang disutradarai oleh Deddy Mizwar. Dalam film tersebut, materi Pendidikan Agama Islam dikemas secara ringan dan lugas, antara lain materi keimanan, ibadah dan akhlak. Materi ibadah dan akhlak memiliki porsi yang lebih banyak serta disampaikan dengan metode-metode yang tepat sasaran.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas, maka dapat ditarik perumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dalam isi cerita film Kiamat Sudah Dekat?
2. Apa dan bagaimana materi dan metode Pendidikan Agama Islam yang terkandung dalam film Kiamat Sudah Dekat?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian.
a. Untuk mengetahui cerita yang mengandung nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dalam film Kiamat Sudah Dekat (KSD).
b. Untuk mengetahui materi dan metode Pendidikan Agama Islam yang terdapat dalam film Kiamat Sudah Dekat (KSD).
2. Kegunaan Penelitian.
a. Dapat memberikan kontribusi pemikiran berupa pertimbangan dalam meningkatkan kualitas dan efektivitas pelaksanaan Pendidikan Agama Islam.
b. Dapat dijadikan pertimbangan bagi pendidik dalam memilih strategi pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan pemberdayaan media film yang bertemakan pendidikan agama khususnya.
D. Kajian Pustaka
Sampai saat ini penulisan ilmiah mengenai nilai-nilai Pendidikan Agama Islam (Materi dan Metode) dalam sebuah film masih jarang dibahas, terutama di Fakultas Tarbiyah. Namun setidaknya pernah terdapat sebuah penelitian yang dilakukan oleh Ali Muhsi yang berjudul Film Petualangan Sherina (Kajian Terhadap Isi dan Metode dari Sudut Pandang Pendidikan Agama Islam). Dalam skripsi tersebut dibahas mengenai konsep pembuatan dan gambaran umum dari film tersebut, Film sebagai media Pendidikan Agama Islam, muatan dan metode pendidikan serta kelebihan dan kelemahan film Petualangan Sherina.
Adapun kesimpulan yang dihasilkan dari penelitian tersebut adalah adanya muatan pendidikan tentang keimanan dan akhlak serta metode pendidikan yaitu metode keteladanan, tanya jawab, nasehat atau mauidzah serta karyawisata dan demonstrasi.
Namun untuk judul film dan tema yang serupa dengan apa yang penulis bahas, sejauh yang penulis ketahui belum ada penelitian yang mengangkat persoalan dan muatan-muatan serta metode-metode yang terkandung di dalam film tersebut (Kiamat Sudah Dekat).
Pendidikan Islam dalam era globalisasi ini menghadapi tantangan terutama moral sosial, yaitu kegiatan penataan kehidupan yang paling baik, yang seharusnya dialami oleh generasi muda agar mampu menghadapi masa depan dengan integritas yang tangguh. Pendidikan Islam diharapkan mampu membina pribadi muslim yang kreatif dan berintegritas tinggi sehingga mampu menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di dalam masyarakat.[4]
Dari permasalahan di atas dibutuhkan strategi Pendidikan Islam yang tersusun secara terencana dan sistematis untuk menginformasikan, mentransformasikan dan menginternalisasikan nilai-nilai Islami agar dapat membentuk kepribadian muslim seutuhnya. Peserta didik harus dibekali dengan materi-materi yang relevan dengan kebutuhannya sebagai individu, makhluk sosial dan makhluk beragama sehingga lahirlah masyarakat yang beriman, takwa, berbudi luhur, cerdas, terampil dan bertanggung jawab. Perilaku seseorang merupakan perwujudan dari nilai-nilai yang telah diyakini dalam jiwa masing-masing yang kemudian berusaha diwariskan manusia melalui pendidikan.
Adapun unsur-unsur pokok materi Pendidikan Agama Islam berkaitan erat dengan unsur atau nilai ajaran Islam yaitu yang bersumber dari Al-Qur’an dan Sunnah. Unsur-unsur tersebut adalah Akidah (Iman), Syari’ah dan Akhlak. Akidah merupakan akar atau pokok agama. Syari’ah merupakan sistem aturan (norma) yang mengatur hubungan manusia dengan Allah SWT, dengan sesama manusia dan dengan makhluk lainnya. Dalam hubungannya dengan Allah SWT diatur dalam ibadah dalam arti khas (thaharah, shalat, zakat, puasa dan haji), sedangkan hubungannya dengan sesama manusia dan lainnya diatur dalam muamalah dalam arti luas. Akhlak merupakan aspek sikap hidup atau kepribadian hidup manusia dalam menjalankan sistem kehidupannya (politik, ekonomi, sosiologi, pendidikan, kekeluargaan, kebudayaan/seni, iptek, olah raga/kesehatan dan lain-lain) yang dilandasi akidah yang kokoh.[5]
Secara global, metode menyangkut nilai-nilai yang akan ditegakkan, seperti nilai mata pelajaran, sikap dan karakter yang akan dibangun, pengaruh kehidupan, nilai-nilai masyarakat dan semua masalah yang berkaitan dengan situasi khusus atau tertentu.
Metode pengajaran harus dapat mengelola pengajaran yang tidak material-oriented (penekanan pada perolehan materi) namun penekanannya terhadap process-oriented (penekanan pada keterampilan proses). Dalam proses pendidikan Islam, metode yang tepat guna diartikan jika di dalamnya mengandung nilai-nilai intrinsik dan ekstrinsik serta sejalan dengan materi pelajaran. Dan secara fungsional dapat dipakai untuk merealisasikan nilai-nilai yang terkandung dalam tujuan pendidikan Islam.
Secara psikologis, penerapan metode Pendidikan Agama Islam harus mempertimbangkan kemampuan peserta didik dalam menerima, menghayati dan mengamalkan ajaran agama sesuai dengan usia, bakat dan lingkungan hidupnya.[6] Zakiah Daradjat juga menyatakan bahwa peserta didik hanya dapat digerakkan jika metode tersebut sesuai dengan tingkat perkembangan/kematangan peserta didik.[7]
Adapun mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan peserta didik terdapat beberapa pendapat, yaitu:
1. Aliran Nativisme.
Perkembangan manusia ditentukan oleh pembawaannya. Sedangkan pengalaman dan pendidikan tidak berpengaruh apa-apa atau biasa disebut “pesimisme pedagogis”. Tokoh aliran ini adalah Arthur Schonpenhauer (1788-1860), seorang filosof Jerman.
2. Aliran Empirisme.
Tokoh utamanya adalah John Locke (1632-1704). Doktrin alirannya adalah “tabula rasa” yang berarti batu tulis kosong atau lembaran kosong (blank slate/blank tablet). Doktrin ini menekankan arti penting pengalaman, lingkungan dan pendidikan. Dalam arti perkembangan manusia itu semata-mata bergantung pada lingkungan pengalaman pendidikannya. Sedangkan bakat dan pembawaan sejak lahir dianggap tidak ada pengaruhnya.
3. Aliran Konvergensi.
Aliran ini menggabungkan arti pentingnya hereditas (pembawaan)dengan lingkungan sebagai faktor yang berpengaruh dalam perkembangan manusia. Tokoh utamanya adalah Louis William Slern (1871-1938), seorang filosof dan psikolog Jerman.[8]
Berdasarkan aliran-aliran yang berhubungan dengan proses perkembangan di atas, dapat disimpulkan bahwa faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya mutu hasil perkembangan peserta didik pada dasarnya terdiri atas 2 faktor, yaitu:
1. Faktor internal, yaitu faktor yang terdapat dalam diri peserta didik itu sendiri. Faktor ini meliputi pembawaan dan potensi psikologis tertentu yang turut mengembangkan dirinya sendiri.
2. Faktor eksternal, yaitu hal-hal yang datang atau berasal dari luar diri peserta didik yang meliputi lingkungan (khususnya pendidik) dan pengalaman berinteraksi peserta didik tersebut dengan lingkungannya.
Kematangan dapat diartikan sebagai kesiapan (readyness) dan kesediaan untuk melakukan suatu aktivitas atau pekerjaan di dalam perkembangan psikis (mental) seorang anak.[9] Kematangan merupakan kemudahan untuk melakuakan suatu pekerjaan pada saat peserta didik berada dalam masa perkembangan atau sebelum dewasa.
Dengan mempertimbangkan aspek psikologis peserta didik, diharapkan materi-materi Pendidikan Agama Islam yang hendak disampaikan dapat diterima, dicerna dan diolah dengan baik. Adapun dalam isi cerita film Kiamat Sudah Dekat (KSD) diperuntukkan bagi anak-anak usia remaja. Di dalamnya terdapat materi-materi yang hendak disampaikan dengan metode-metode yang mampu mengarahkan motivasi belajar menjadi pemenuhan belajar lebih dari yang dikehendakinya.
Masa remaja merupakan masa transisi antara masa anak-anak dan masa dewasa. E.L. Kelly mengatakan bahwa dalam masa remaja, seseorang mempersiapkan diri memasuki masa dewasa. Keadaan pribadi, sosial dan moral remaja akhir berada dalam periode yang kritis ataau critical period. Individu memiliki kepribadian tersendiri yang akan menjadi pegangan (falsafah hidup) dalam alam kedewasaan.[10]
Proses perkembangan masa remaja lazimnya dimulai usia 12-21 tahun pada wanita dan 13-22 tahun pada pria atau anak usia SLTP dan SLTA. Film Kiamat Sudah Dekat (KSD) sendiri merupakan film yang baik untuk perkembangan anak usia remaja. Hal ini disebabkan sifat dari masa perkembangannya yang independen dalam menentukan sikap dan keinginan untuk memecahkan persoalan-persoalannya sendiri. Alangkah baiknya apabila isi film ini disampaikan dan dengan bimbingan guru mata pelajaran agama yang berkaitan.
E. Metode Penelitian
1. Metode Penentuan Obyek Penelitian
Adapun obyek penelitian yang dimaksud yaitu nilai-nilai Pendidikan Agama Islam yang dibatasi pada materi dan metode Pendidikan Agama Islam yang terdapat dalam film Kiamat Sudah Dekat (KSD).
2. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh penulis termasuk dalam jenis penelitian deskriptif yaitu penyelidikan yang menuturkan, menganalisis dan mengklasifikasikan. Penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan.[11]
Dengan demikian, penelitian ini akan menuturkan, menganalisis dan mengklasifikasikan nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dalam film Kiamat Sudah Dekat (KSD) dengan memfokuskan pembahasan pada materi dan metode Pendidikan Agama Islam yang terdapat di dalamnya. Penelitian ini terutama dilakukan melalui media audio visual yaitu VCD film Kiamat Sudah Dekat (KSD).
3. Pendekatan
Dalam penulisan skripsi ini akan digunakan kerangka teori yang diperkenalkan oleh Abrams atau teori model Abrams, sebuah kerangka teori yang mengandung pendekatan kritis terhadap karya sastra, yaitu sebagai berikut:
a. Pendekatan yang menitikberatkan terhadap karya sastra itu sendiri, pendekatan ini disebut pendekatan obyektif.
b. Pendekatan yang menitikberatkan terhadap penulis, pendekatan ini disebut pendekatan ekspresif.
c. Pendekatan yang menitikberatkan terhadap semesta, pendekatan ini disebut pendekatan mimetik.
d. Pendekatan yang menitikberatkan terhadap audience (pembaca/pemirsa), pendekatan ini disebut pendekatan pragmatis.[12]
Dari keempat model pendekatan di atas, penulis akan menggunakan pendekatan pragmatis dalam penulisan skripsi ini. Sebuah karya yang berorientasi pragmatis banyak mengandalkan aspek guna (useful) dan nilai bagi penikmatnya, walaupun memang belum tentu berkualitas apabila dilihat dari aspek-aspek yang lain. Hal ini terjadi dikarenakan kadang-kadang seorang penulis ataupun sutradara menyerahkan penilaian atas sebuah karya kepada audience.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pendekatan pragmatis merupakan sebuah pendekatan yang sekiranya mampu memberikan gambaran manfaat yang mampu mensugesti pemirsa hingga mencapai efek komunikasi yang mengandung ajaran dan kenikmatan serta menggerakkan audience melakukan sebuah kegiatan yang bernilai dan bertanggung jawab.
4. Metode Pengumpulan Data
Untuk mempermudah dalam pengumpulan data, maka penelitian ini menggunakan metode dokumentasi yaitu cara mengumpulkan data dengan mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, surat kabar, majalah, prasasti, agenda dan sebagainya.
Adapun sumber data yang digunakan penulis meliputi:
a. Sumber data primer, yaitu VCD film Kiamat Sudah Dekat (KSD).
b. Sumber data sekunder, yaitu berbagai macam literatur yang berhubungan dengan obyek penelitian.
5. Metode Analisis Data
Metode yang digunakan dalam menganalisa data dalam penelitian ini adalah Content Analisys (Analisis Isi) atau analisis dokumen, yaitu penelitian yang dilakukan terhadap informasi yang didokumentasikan dalam rekaman, baik gambar, suara ataupun tulisan.[13]
Langkah-langkah analisa data adalah sebagai berikut:
1. Merekam atau memutar film yang dijadikan obyek penelitian.
2. Mentransfer rekaman ke dalam bentuk tulisan atau skenario.
3. Menganalisa isi film dan mengklasifikasikannya mengenai materi dan metode yang terdapat dalam film tersebut.
4. Mengkomunikasikannya dengan kerangka teori yang digunakan.
F. Sistematika Pembahasan
Untuk memberikan gambaran pembahasan yang sistematis, maka penulisan skripsi disusun dengan sistematika pembahasan sebagai berikut:
BAB I. Merupakan pendahuluan berisi Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Kajian Pustaka, Metode Penelitian dan Sistematika Pembahasan.
BAB II. Gambaran umum tentang film baik dari sejarah dan perkembanganmya, jenis dan fungsi film, Gambaran umum tentang film Kiamat Sudah Dekat (KSD) serta Gambaran umum tentang nilai-nilai Pendidikan Agama Islam tentang materi dan metode.
BAB III. Pembahasan tentang Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam dalam film Kiamat Sudah Dekat (KSD), meliputi: (1) Materi Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam film Kiamat Sudah Dekat (KSD), (2) Metode Pendidikan Agama Islam (PAI) Dalam film Kiamat Sudah Dekat (KSD), (3) Implikasi Materi dan Metode Dalam film Kiamat Sudah Dekat (KSD) terhadap Pendidikan Agama Islam (PAI), (4) Kelebihan dan kelemahan dalam film Kiamat Sudah Dekat (KSD).
BAB IV. Merupakan penutup berisi kesimpulan dan saran-saran.
Tags: Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam dalam Film Kiamat Sudah Dekat (Kajian Materi dan Metode)
0 komentar:
Posting Komentar